Wanita terindah
Saat sang Bangau asyik mencari
katak dengan tongkat emasnya
saat sang Jerapah terlena berjalan
ringan di taman rerumputan yang menghijau
saat sang Mentari pagi
tersenyum riang dengan sinarnya yang keperakan menyilaukan
saat itulah kau hadir di
tengah kerinduanku yang melanglang kalbuku
Kau cantik dan jelita dalam
pandangan sanubariku
hatimu lembut dan penuh kasih
sayang yang tak tersentuhkan
tersenyum indah dengan mata
yang berbinar cerah menatapku
membentuk lesung pipit yang
mempesona dalam kesederhanaanmu
Kau telah memberiku rasa indah
dan bermartabat dalam hidup ini
yang dulu terabaikan dalam
nuansa ego percaya diriku
tertatih dan terkapar tanpa
keremangan lilin kecil yang redup
tergolek lemah tak berdaya
tanpa asa yang berpendar di hati indahku
Pelangi telah tenggelam dalam
semburat jingga sang Langit yang menawan
meninggalkan luka di relung
hati yang berharap kerinduan
tanpa pernah menatap awan yang
tersenyum indah pada sang bukit yang merintih
pergi dan tak kan pernah
kembali lagi di peluk hangat sang hutan yang berjalan gontai
Saat meradang telah memuncak
dan tak terperikan di relung hati yang memerah
kau hadir dalam sapaan lembut
dan senyum kedamaian di hati yang tak terkesampingkan
membuatku terpana dan
tercenung dalam ketidakpastian memilih
kau raih dan jerat hati
terindahku dengan rasa kasih sayang yang suci dan murni
membuatku terbangun dari mimpi
gelapku yang melenakan dan membuai lelapku
Kau membuatku tegar berdiri
menatap sang Mentari pagi dengan sinarnya yang menghangatkan
kau telah mengajakku berdamai
dengan hati indahku yang bergejolak riuh
kau membuatku bangkit dan
berlari kencang mengejar ketertinggalanku
menjadikan diriku sosok lelaki
yang berpendirian teguh dan bijaksana dalam menggapai asa
Kau adalah wanita terindah
yang pernah kukenal di hati ini
meski kau menolak rasa cintaku
yang pernah kutawarkan di hati terindahmu
yang selalu kubisikkan kata
mesra dalam setiap langkah kata terindahku
namun kau selalu merendah hati
dengan selalu menyebutku sebagai sahabat terbaikmu
yang membuatku kecewa dan
terluka saat nuansa indah mengenangmu
meski luka dan kecewa
menghinggap di relung hatiku
kau tetap lah menjadi wanita
terindah yang pernah singgah di kalbu hatiku
yang pantang menyerah dalam
menggapai asamu yang mampir sejenak di benakku
cerdas, trampil dan keibuan
membuatku terpana dan tak bisa melupakanmu selamanya
Kaulah wanita terindah di
dinding permata hatiku
kaulah mutiara terindahku yang
terhormat dan santun
yang tak kan pernah teraih dan
tergenggam dalam jiwa indahku
meski aku telah memohon
kepadamu untuk meraih hatiku yang terindah ...untukmu...
kau hanya tersenyum lirih
...dan terasa keanggunanmu menggores hatiku
menatap sang Pelangi dengan
sejuta warna indahnya
yang berbinar dan mengharapkan
sang Bintang datang membantunya
namun kau tetap menyebutku
sebagai sahabat terbaikmu...
aku tersentuh...
aku tersanjung....
tanpa pernah ku menyentuh hati
terindahmu
yang kau simpan dan berikan
pada sang Bintang pilihan hatimu yang terabadi....
aku terpana....
aku kagum padamu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar